Senin, 23 Juni 2014

Apasih Bahaya Minuman Berkarbonasi??


            Sprite, Coca Cola,Pepsi dan Fanta. Siapa yang tidak kenal dengan merek – merek tersebut? Brand minuman yang sudah terkenal dan dikonsumsi hampir seluruh masyarakat dunia ini memiliki daya tarik yang begitu besar. Minuman berkarbonasi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1886 oleh The Coca Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut COKE saja yang merupakan merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944.
            Semakin berkembangnya zaman dan beragamnya jenis – jenis minuman yang diproduksi berbagai pabrik tidak menyebabkan minuman berkarbonasi kehilangan pamornya, bahkan minuman berkarbonasi semakin bervariasi dalam sajian rasa dan tampilan.  Hal ini menunjukkan  bahwa konsumsi masyarakat dunia sudah sangat melekat dengan produk satu ini.
            Minuman berkarbonasi tidak hanya dikonsumsi oleh masyrakat dewasa namun anak – anak di bawah umur sudah terbiasa dengan minuman satu ini. Sebagai minuman yang distribusinya di lebih dari 200 negara tidak mengherankan bahwa pengkonsumsian minuman ini tidak mendapat pengawasan dalam hal batasan umur. Pengetahuan masyarakat yang sangat rendah tentang minuman populer ini membuat pengkonsumsiannya dianggap dapat dilakukan tanpa batas.
            Sadar atau tidak minuman berkarbonasi memiliki dampak negatif yang teramat banyak walaupun efeknya tidak langsung terjadi. Namun lambat laun efek dari pengkonsumsian minuman berkarbonasi dapat berdampak besar bagi kesehatan tubuh.
            Sebenarnya apasih yang menyebabkan minuman berkarbonasi atau minuman bersoda dapat mengakibatkan dampak yang begitu membahayakan? Ada beberapa kandungan zat dalam minuman berkarbonasi yang dianggap memiliki efek negatif tersendiri bagi tubuh.
1.    Zat pewarna
Warna yang terdapat dalam minuman berkarbonasi seperti coca cola dan pepsi berasal dari zat yang disebut methylimidazole (4-MI). Dalam sebuah penelitian didapatkan bahwa konsumsi zat 4-MI secara berlebihan dan terus menerus dapat memicu kanker. bahanyanya dalam satu kaleng soda terkandung hampir 140mcg zat 4-MI. 
2.    Kafein
Tahukah kamu? Satu kaleng minuman soda mengandung 40 mg kafein. Dengan kata lain, jumlah kafein yang ada hampir sepertiga dari satu cangkir kopi biasa. Diketahui kafein dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, mempercepat detak jantung dan menghentikan proses pencernaan zat besi dari makanan hingga berisiko menyebabkan kekurangan zat besi.
3.    Gula
Kadar gula  merupakan ancaman terbesar dari minuman berkarbonasi karena kadarnya sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan resiko obesitas dan mudah terkena penyakit diabetes tipe 2, sakit jantung dan stroke.
4.    Asam fosfat
Asam fosfat adalah salah satu penyebab terbesar masalah gangguan pada ginjal. Tahukah kamu? Minum dua kaleng soda setiap hari berisiko meninggkatkan gangguan pada ginjal dua kali lipat karena asam fosfat.  Selain itu minum soda lebih dari tiga kaleng dalam sehari dpat mengikis ketebalan tulang dan membuat tulang mudah keropos.
5.    Bisphenol A
Terdapat dalam kaleng alluminium yang biasa digunakan untuk minuman soda. Dapat menyebabkan resiko penyakit jantung, kanker, dan cacat anak.
6.    Asam sitrat
Asam sitrat dalam pengkonsumsian jumlah berlebih dapt menyebabkan gigi mudah patah.  Tiga menit pertam saat diminum, soda sepuluh kali lebih korosif dibandingakn dengan minuman jus.
            Kebanyakan orang mengkonsumsi soda dengan campuran susu agar rasaya lebih enak dan dianggap dapat mengurangi efek negatif dari soda,namun ternyata bahaya lain dapt muncul dari cara pengkonsumsian ini.
            Susu yang dicampur dengan soda dapat menyebabkan terbentuknya kalsium karbonat karena susu kaya akan kalsium dan soda mengandung karbonat dan akan bereaksi bila dicampurkan.
            Kalsim karbonat yang dibiarkan masuk terus menerus dalam tubuh akan mengendap di ginjal dan menyebabkan batu ginjal karena asam karbonat tidak dapat larut dalam air.
            Sangat berbahaya bukan dampak dari minuman bersoda,  mungkin kita tidak merasakan efeknya sekarang. Namun siapa yang tahu apa yang akan terjadi dalam 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun kemudian? Maka dari itu jagalah kesehatan kita selagi kita masih memilikinya, sebelum ia pergi meninggalkan  kita bersama  penyakit yang menggerogoti tubuh kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar