I.
Latar belakang
Meningkatnya
jumlah penduduk baik karena imigrasi
maupun pertambahan alami yakni kelahiran, akan meningkatkan beban pada
lingkungan dimana penduduk tersebut tinggal. Meningkatnya jumlah penduduk
secara otomotis menyebabkan jumlah kebutuhan bahan sandang, pangan, dan papan
meningkat, dan itu berarti sampah yang diproduksi ikut meningkat.
Pembangunan
merupakan perbahan dari suatu keadaan kekeadaan yang lebih baik. Ini berarti setiap perubahan akan
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk masalah lingkungan yang
tidak bisa lepas dari hal tersebut. Memang sebelum perubahan tersebut terjadi, dampak
– dampak yang terjadi telah dipikirkan dan penanganannya telah dipikirkan
terlebih dahulu. Namun dalam setiap kegiatan pembangunan baik skala besar
maupun kecil dampak yang ditimbulkan kurang dapat ditangani dengan baik.
Meningkatnya
kondisi suatu daerah sebagai akibat peningkatan fasilitas untuk umum, yang akan membawa kemudahan bagi masyarakat
yang membutuhkannya, pada unjungnya akan meningkatkan pola konsumsi masyarakat.
Pola konsumsi akan memancing peningkatan pertubuhan industri di daerah tersebut.
Kegiatan
industri yang dikarenakan karena pertumbuhan pola konsumsi masyarakat cenderung
lebih potensial menjadi penyebab timbulnya pencemaran lingkungan apabila tidak
dikendalikan dengan baik.
“Sumbangan”
industri dalam penurunan daya dukung lingkungan berawal dari pemanfaatan sumber
daya alam yang kurang bijaksana. Penggunaan sumber daya alam sebagai bahan baku
dalam proses industri harus memperhatikan sifat dari bahan industri itu sendiri
apakah dapat diperbarui atau tidak. Kesalahan kedua adalah pengepakan barang
dengan bahan bahan yang tidak dapat terurai biologis dan yang terakhir adalah
limbah/sampah sisa industri yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa melalui
proses pengolahan terlebih dahulu sebagai sampah rumah tangga.
Sampah
(khususnya sampah padat) sangat
memerlukan penganan terpadu dan serius dari masyarakat yang berperan sebagai
produsen sampah rumah tangga dan pemerintah daerah karena jumlah yang
dihasilkan sangatlah tinggi setipa harinya.
II.
Rumusan masalah
1.
Sejauh mana peran pihak swata dalam pengolahan
sampah?
2.
Bagaimana pengolahan lebih lanjut ketika
sampah telah tertimbun di TPA?
III.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk membuktikan apakah warga masyarakat
dalam hal ini adalah pihak swasta mempunyai peranan yang cukup besar dalam
upaya pengolahan lingkungan hidup.
2.
Untuk mengetahui cara pengolah sampah lebih
lanjut di TPA.
IV.
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat tentang sistem pengolah lingkungan dan dapat memberikan dorongan
kepada masyarakat untuk ikut serta dalam usah pengolahan lingkungan. Selain itu
penelitian ini dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas
lingkungan hidup.
V.
Variabel penelitian
1.
Variabel bebas = Peran Masyarakat
2.
Variabel terikat = Pelestarian lingkungan hidup
3.
Variabel kontrol = cara pengolahan sampah , sosialisasi masyarakat.
VI.
Hipotesis
1.
Pihak swasta ikut membantu dalam upaya
pengolahan sampah dengan cara bermitra dengan pemerintah daerah masing – masing
untuk penyelenggaraan usaha pengolahan linkungan bebas limbah. Pihak swasta
diharuskan untuk ikut dalam setiap proses pengolahannya sehingga tidak hanya
pemerintah yang bergerak dalam program tersebut.
2.
Pada prinsipnya, pembuangan akhir sampah harus
memenuhi syarat – syarat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Banyak jenis
teknik pengolahan sampah yang digunakan di tempat – tempat pembuangan akhir.
Namun yang paling direkomendasikan adalha dengan sanitary landfill. Dimana pada lokasi TPA dilakukan kegiatan –
kegitatan tertentu untuk mengolah timbunaan sampah. Sebenarnya penggunaan TPA
sebagai tempat penumpukan sampah dapat menimbulkan masalah. Sebuah TPA
memererlukan lahan yang luas sehingga hanya cocom untuk daerah
dengan wilayah yang luas. Selain itu TPA
juga akan menjadi tempat yang subur untuk pertumbuhan bibit penyakit dan
bakteri, tak hanya itu keindahan lingkungan akn sangat terganggu dengan
kehadiran TPA. Apalagi jika TPA trsebut tidak adal sistem pengolahan yang
standar.