Sabtu, 03 Januari 2015

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

        I.            Latar belakang
Meningkatnya jumlah penduduk  baik karena imigrasi maupun pertambahan alami yakni kelahiran, akan meningkatkan beban pada lingkungan dimana penduduk tersebut tinggal. Meningkatnya jumlah penduduk secara otomotis menyebabkan jumlah kebutuhan bahan sandang, pangan, dan papan meningkat, dan itu berarti sampah yang diproduksi ikut meningkat.
Pembangunan merupakan perbahan dari suatu keadaan kekeadaan yang lebih baik.  Ini berarti setiap perubahan akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk masalah lingkungan yang tidak bisa lepas dari hal tersebut. Memang sebelum perubahan tersebut terjadi, dampak – dampak yang terjadi telah dipikirkan dan penanganannya telah dipikirkan terlebih dahulu. Namun dalam setiap kegiatan pembangunan baik skala besar maupun kecil dampak yang ditimbulkan kurang dapat ditangani dengan baik.
Meningkatnya kondisi suatu daerah sebagai akibat peningkatan fasilitas untuk umum,  yang akan membawa kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkannya, pada unjungnya akan meningkatkan pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi akan memancing peningkatan pertubuhan industri di daerah tersebut.
Kegiatan industri yang dikarenakan karena pertumbuhan pola konsumsi masyarakat cenderung lebih potensial menjadi penyebab timbulnya pencemaran lingkungan apabila tidak dikendalikan dengan baik.
“Sumbangan” industri dalam penurunan daya dukung lingkungan berawal dari pemanfaatan sumber daya alam yang kurang bijaksana. Penggunaan sumber daya alam sebagai bahan baku dalam proses industri harus memperhatikan sifat dari bahan industri itu sendiri apakah dapat diperbarui atau tidak. Kesalahan kedua adalah pengepakan barang dengan bahan bahan yang tidak dapat terurai biologis dan yang terakhir adalah limbah/sampah sisa industri yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu sebagai sampah rumah tangga.
Sampah (khususnya sampah padat)  sangat memerlukan penganan terpadu dan serius dari masyarakat yang berperan sebagai produsen sampah rumah tangga dan pemerintah daerah karena jumlah yang dihasilkan sangatlah tinggi setipa harinya.

      II.            Rumusan masalah
1.       Sejauh mana peran pihak swata dalam pengolahan sampah?
2.       Bagaimana pengolahan lebih lanjut ketika sampah telah tertimbun di TPA?

    III.            Tujuan Penelitian
1.       Untuk membuktikan apakah warga masyarakat dalam hal ini adalah pihak swasta mempunyai peranan yang cukup besar dalam upaya pengolahan lingkungan hidup.
2.       Untuk mengetahui cara pengolah sampah lebih lanjut di TPA.

    IV.            Manfaat Penelitian
Penelitian ini  dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang sistem pengolah lingkungan dan dapat memberikan dorongan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam usah pengolahan lingkungan. Selain itu penelitian ini dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas lingkungan hidup.

      V.            Variabel penelitian
1.       Variabel bebas          = Peran Masyarakat
2.       Variabel terikat         = Pelestarian lingkungan hidup
3.       Variabel kontrol        = cara pengolahan sampah , sosialisasi masyarakat.

    VI.            Hipotesis
1.       Pihak swasta ikut membantu dalam upaya pengolahan sampah dengan cara bermitra dengan pemerintah daerah masing – masing untuk penyelenggaraan usaha pengolahan linkungan bebas limbah. Pihak swasta diharuskan untuk ikut dalam setiap proses pengolahannya sehingga tidak hanya pemerintah yang bergerak dalam program tersebut.

2.       Pada prinsipnya, pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat – syarat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Banyak jenis teknik pengolahan sampah yang digunakan di tempat – tempat pembuangan akhir. Namun yang paling direkomendasikan adalha dengan sanitary landfill. Dimana pada lokasi TPA dilakukan kegiatan – kegitatan tertentu untuk mengolah timbunaan sampah. Sebenarnya penggunaan TPA sebagai tempat penumpukan sampah dapat menimbulkan masalah. Sebuah TPA memererlukan  lahan  yang luas sehingga hanya cocom untuk daerah dengan wilayah yang luas.  Selain itu TPA juga akan menjadi tempat yang subur untuk pertumbuhan bibit penyakit dan bakteri, tak hanya itu keindahan lingkungan akn sangat terganggu dengan kehadiran TPA. Apalagi jika TPA trsebut tidak adal sistem pengolahan yang standar.