
Hati
– hati kawan karena tidak semua pedagang berlaku jujur dalam menjajakan barang
dangannya. Sudah banyak oknum pedagang yang tertangkap bertindak curang dengan
menambahkan bahan – bahan non pangan di bahan dagannnya. Tentu ini membuat kita
resah bukan?
Salah
satu bahan non pangan yang banyak ditemukan penyalahgunaanya adalah formalin. Formalin
biasanya banyak disalahgunakan untuk mengawetkan makanan seperti tahu, ikan, mi
basah, dll. Bayangkan saja formalin yang wajarnya digunakan untuk mengawetkan
jenazah dan membasmi hama dicampurkan kedalam makanan yang tanpa kita sadari di
konsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Formalin
dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama formaldehida
(HCHO). Biasanya dipasarkan dalam bentuk cair dan tablet dengan ruang
lingkup perdagangan yang dibatasi. Formalin pada umumnya mengandung 30 – 40%
formaldehid dalam pelarut air dan mengandung 10% metanol. Dalam kehidupan
sehari – hari biasa digunakan untuk mengawetkan
serangga, hewan kecil, organ manusia (hasil otopsi), bahkan untuk
mengawetkan mayat. Selain itu formalin dalam bidang kecantikan digunakan
sebagai bahan deodoran dan anti hidrolik (penghambat keringat). Formalin juga
banyak digunakan pada industri tekstil dan plastik.
Tahu
gak kawan? Formalin yang masuk dalam tubuh kita dalam jumlah yang tidak dapat
di netralisir oleh tubuh lambat laun akan menyebakan resiko kanker. Mengerikan
bukan? bukan hanya itu, masih banyak bahaya yang ditimbulkan dari mengkonsumsi
makanan yang mengandung formalin.
Formalin
di udara terbuka dapat mengeluarkan bau tajam yang menyesakkan, merangsang
tenggorokan, hidung, dan mata. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan, bagi
tubuh manusia diketahui sebagi zat beracun, karsinogen (menyebabkan kanker),
mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan
iritatif. Orang yang mengkonsumsinya hingga pada fase ankut akan muntah darah,
diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebakan
adanya kegagalan peredaran darah.
Uap
formalin sendiri sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan
juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelal manusia. Jika sampai tertelan,
orang tersebut harus segera minumair sebanyak – banyaknya dan diminta
memuntahkan isi lambungnya. Gangguan pada persarafan berupa susah tidur,
sensitif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi juga tidak dapat dihindari, pada
wanita akan menyebabkan gangguan menstruasi dan fertilisasi. Penggunaan formali
jangka panjang dapat menyebabkan kaner mulut dan tenggorokan. Pada penelitian
binatang, dapat menyebabkan kanker kulit dan paru.
Formalin
disamping masuk melalui alat pencernaan dan pernapasan, juga dapat diserap oleh
kulit. Formalin memiliki sifat beracun dan dapat merusak saraf tubuh manusia
dalam dosis tertentu.
Kendala
yang sangat mendasar dalam menghindari makanan yang mengandung formalin adalah
sulitnyanya membedakan produk makanan yang mengandung formalin dan tidak.
Selain itu dari pihak produsen, ketidak tahuan akan bahaya formalin dalam tubuh
juga merupakan salah satu masalah yang harus segera mendapat pemecahan.
Sosialisasi
yang intensif juga sangat diperlukan, disini peran pemerintah dan masyarakat
sangatlah penting untuk keberhasilan sosialisasi. Dalam sosialisasi ini
diharapkan instansi terkait juga melakukan pengawasan secara intensif tentang
penyebaran bahan non pangan yang berbahaya semacam formalin yang semakin bebas
penyebarannya.
Bagi
kita orang awam, munkin agak sulit untuk mengetahui sebeberapa kadar formalin
yang ada dalam suatu jenis makanan, namaun karena besarnya bahaya yang
ditimbulkan oleh formalin, perlu kiranya kita mengetahui ciri – ciri makanan yang mengandung formalin.
Untuk
menguji ada atau tidaknya kandungan formalin pada makanan, kita dapat
menggunakan kertasa indikator pada rendaman makanan tersebut. Kertas indikator
ini dapat kita peroleh di apotek atau toko obat, bila kertas indikator itu
kemudian berubah warna setelah dicelupkan kedalam rendaman, maka bisa
dipastikan makanan tersebut menggunak formalin. Lalu bagaimana jika kita tidak
sempat menguji? Sementara di depan kuta ada makanan yang meragukan? Berikut
beberapa ciri makanana yamg memeiliki kandungan formalin.
Ikan :
1. Berwarna
putih bersih dan dagingnya kenyal
2. Insang
tidak berwarna merah segar melainkan merah tua
3. Pada
suhu 25o bisa tahan hingga beberapa hari. Sebagai uju sederhana,
coba suguhkan ikan pada kucing. Bila kucing tidak mau memakan bahkan pergi, itu
pertanda ikan yang anda beli mengandung formalin atau bahan berbahaya lainnya.
4. Tidak
ada bau amis ikan, melainkan bau menyengat khas formalin
Ayam potong :
1. Berwarna
putih bersih
2. Pada
suhu kamar bisa awet hingga beberapa hari
Tahu :
1. Memeiliki
bentuk yang sangat bagus dan kenyal
2. Tekstur
sangat halus dan tidak mudah hancur
3. Bau
cuckup menyengat serta aroma khas kedelai sudah tidak begitu terasa lagi.
Sebenarnya
ada beberapa jenis makanan lagi yang biasa ditambah formalin. Namun ciri –ciri
diatas sudah cukup untuk acuan apakah makanan itu mengandung formalin atau
tidak.
Jika
kita ragu untuk membeli makan di luar, maka lebih baik kita membuat makanan
sendiri agar lebih terjamin dan baik kualitasnya, sehingga kita juga tenang
untuk mengkonsumsinya.